Biasa angin MENGGODA. Tapi, tadi tidak lagi. Angin menusuk-nusuk sampai ke ulu. Ulu menjerit. Memekik sengit. Lambung pun sama menderitanya. Lambung tak tahan dikepung. Lambung makin meradang di kala angin smakin menerjang. Tolong-tolong HADANG angin itu!! Jangan biarkan ia mengganggu kenyamananku!! Pekik lambung seolah minta ampun. Oh SAYANG, wajah lambung kini terlanjur asam. Teriakkannya tak dihiraukan.
Mulai lagi rahim bergolak. Dinding-dindingnya segera akan runtuh, terkisis perlahan karena masanya telah tiba. OH dinding rahim akan RUNTUH!! SEGERA-SEGERA-SEGERA ambil RENCANA sebelum ia keluar membawa NODA. Tes...tes...tes...ah...noda terasa telah ada. Tapi, percuma karena si empunya tak dapat melihat dalam gelap. OH TIDAK-TIDAK-TIDAK, sakit akibat kikisan rahim ini begitu tidak tertahan. Malah sakitnya ikut dirasakan pinggang.
Kini giliran KEPALA. Ah, kenapa kepala pun ikut BERSUARA. SUDAH-SUDAH-SUDAH bersabarlah DULU dalam nyerimu.
Ulu, lambung, rahim, pinggang, kepala,,,,mari kita bersatu dalam doa!
0 komentar:
Post a Comment